Lahir, tumbuh, menjadi dewasa, tua, lalu mati adalah
fase kehidupan yang gak mungkin kita hindari. Setiap anak akan tumbuh dewasa;
itu adalah hal yang pasti.
Lucu juga kalo kita mengingat-ingat bahwa sewaktu
kecil kita gak sabar untuk tumbuh dewasa seperti orang tua kita. Kita
menganggap mereka hebat karena bisa melakukan banyak hal. Jadi orang dewasa itu
keren, pikir kita dengan polosnya saat itu. Tapi, begitu kita menginjak usia
dewasa, kita jadi sungguh-sungguh merindukan masa kanak-kanak kita.
Banyak hal yang kita dapat, tapi juga banyak hal yang
hilang dari kita setelah dewasa. Inilah hal-hal yang membuat kita iri sekaligus
merasa perlu belajar dari anak-anak:
- Punya mimpi yang tanpa batas
Anak-anak melihat dunia sebagai sesuatu
yang gak terbatas, di mana mereka bisa menjadi apapun yang mereka mau. Kamu
masih ingat gak apa cita-citamu waktu kecil: pilot, dokter, astronot, presiden?
Sementara, kita yang udah berhadapan dengan realita menjadi takut buat
bermimpi. Padahal, tanpa impian, kita justru gak akan jadi siapa-siapa.
Anak-anak mengingatkan kita untuk berani
bermimpi hebat tanpa rasa takut akan kegagalan, bahwa kita mampu menjadi apapun
yang kita inginkan
- Gak Khawatir sama hari esok
Anak-anak hidup dan menikmati apa yang
mereka lakukan hari ini. Mereka gak akan terlalu ambil pusing terhadap apa yang
akan mereka hadapi besok.
Orang dewasa seringkali terlalu sibuk
memikirkan hari esok bakal seperti apa, sampai-sampai mereka lupa dengan yang
ada di hadapan mereka sekarang. Jadi, kenapa mesti kuatir sama hari esok? Toh
kamu hidup di saat ini. Berhentilah cemas sama hari esok dan fokus dengan apa
yang kamu hadapi saat ini.
- Selalu ingin tahu
Anak-anak punya rasa ingin tahu yang
besar. Mereka suka mempelajari hal baru dan selalu ingin memahami sesuatu lebih
jauh. “Kenapa” adalah kata tanya yang wajib saat mereka mendapatkan pengalaman
baru.
Sementara, kita seringkali malas buat
menggali pemahaman yang lebih dalam tentang suatu hal, bahkan hal-hal yang kita
tahu memang penting. Kita lebih suka bersikap seolah-olah udah mengerti walau
ternyata belum paham. Anak-anak kembali memberi contoh bagi kita untuk bertanya
lebih jauh dan memahami lebih dalam.
- Berkawan tanpa membeda-bedakan
Anak-anak berteman dengan tulus tanpa
mempedulikan ras, suku, etnis, agama, atau status sosial. Bagi kita, semua itu
adalah hal mewah yang mungkin udah hilang dari diri kita. Tanpa sadar, kita
udah menjejali pikiran kita dengan ideologi yang membuat kita berprasangka
terhadap golongan lain, sehingga kita jadi sulit buat berkawan dengan tulus.
- Anak-anak mudah memaafkan
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga
bisa merasa sedih, marah, atau kecewa terhadap orang lain. Tapi, emosi itu gak
berlangsung lama, besoknya mereka udah baikan lagi. Lewat mereka, kita bisa
belajar memaafkan secara tulus dan melupakan dendam terhadap orang yang udah
berbuat salah terhadap mereka.
- Lebih jujur terhadap perasaan mereka
Kamu pasti setuju kalo anak-anak lebih
jujur terhadap perasaan mereka. Mereka akan menangis kalo sedih, tertawa kalo
sedang senang. Mereka gak merasa perlu untuk menutup-nutupi perasaan mereka
dari orang lain. Mereka mengutarakan isi hatinya apa adanya.
Gimana dengan orang-orang dewasa? Kita
seringkali menutup-nutupi perasaan kita sendiri, ‘kan?
- Percaya sama diri sendiri
Salah satu hal yang bisa kita pelajari
dari anak-anak adalah mereka percaya dengan diri mereka sendiri. Anak-anak gak
ambil pusing dengan tampang mereka dan apa yang mereka kenakan atau miliki.
Begitu juga seharusnya kita, berhenti minder karena kekurangan kita dan mulailah
menonjolkan kelebihan-kelebihan kita.
- Menggunakan lebih banyak imajinasi
Masih ingat saat di mana kamu loncat dari
sofa ke sofa untuk menghindari lantai yang berubah menjadi lava? Anak-anak
bermain dengan imajinasi mereka, membuat semuanya jadi terasa seru dan
menyenangkan. Mereka bisa sangat kreatif: membuat pedang dari gulungan kertas,
atau sepeda motor Moto GP dari tumpukan guling.
Ketika berhadapan dengan realitas, kita
jadi lupa dengan semua itu. Kita lupa menggunakan imajinasi kita untuk bersenang-senang,
dan jarang menggunakan kreativitas kita untuk membuat suatu hal yang baru.
- Menyayangi dan memberi dengan tulus
Dalam hal menyayangi dan memberi, gak ada
yang lebih tulus dari anak-anak. Mereka gak mengenal konsep pamrih. Berbeda
dengan kita orang-orang dewasa, yang seringkali pemberiannya diselubungi
kalkulasi untung rugi dan motif tertentu.
- Gak mengenal rasa takut
Hal paling penting yang bisa kita pelajari
dari anak-anak adalah mereka gak mengenal rasa takut. Yang dimaksud di sini
tentu bukan berarti gak takut jatuh dari tebing atau kena air panas ya,
melainkan rasa takut yang sebenarnya hanyalah bentuk dari kecemasan kita:
seperti rasa takut dijauhi, dikucilkan, dibenci, takut akan masa depan, dan
sebagainya.
Kita bisa belajar dari mereka bahwa rasa
takut itu hanyalah ilusi yang membelenggu kita dari usaha untuk maju dan
berkembang, serta untuk menjadi diri sendiri.
Anak-anak melihat dunia dengan perspektif yang
berbeda. Perspektif itulah yang udah dilupakan orang dewasa, padahal hal itu
bisa memberi kita banyak pelajaran hidup yang berharga. Yuk, belajar dari
anak-anak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar